APLIKASI MATRIKS DALAM ILMU EKONOMI
MATEMATIKA BISNIS
Disusun Oleh :
MAHASISWA KREATIF SUKMA
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan
Tahun 2016/2017
Aplikasi Matriks dalam ilmu ekonomi
(Applied Matrixs in Economics)
1. Persaman linear
Sistem persamaan linear dapat diselesaikan dengan menggunakan Matriks yang formulanya sebagai berikut :
X = A-1B
Misalkan persamaan linear sebagai berikut :
2x1 + 3x2 + x3 = 11
x1+ x2 + x3 = 6
-2 x1+ x2 + x3 = 3
Tentukanlah x1,x2dan x3 dari sistem persamaan linear berikut ini :
Solusi 1 :
Dari persamaan linear diatas maka dapat diketahui :
A = [2 3 1 1 1 1 -2 1 1 ]; B = [11 6 3 ] dan X = [x1 x2 x3 ] sehingga nilai x dapat diketahui dengan formula X = A-1B, dimana
A-1= adj.A|A| ⇒|A| dapat dihitung dengan matlab programe
>> A= [ 2 3 1 ;1 1 1 ; -2 1 1];
det(A)
ans =
-6
karena Det(A) tidak sama dengan nol maka proses menghitung invers A dapat dilakukan .
Adj A = [0 -2 2 -3 4 -1 3 -8 -1 ] maka A-1 = [0 -2 2 -3 4 -1 3 -8 -1 ]-6
Sehingga A-1 = [0 1/3 -1/3 1/2 -2/3 1/6 -1/2 4/3 1/6 ]
Untuk menentukan X = A-1.B
⇒ X = [0 1/3 -1/3 1/2 -2/3 1/6 -1/2 4/3 1/6 ] [11 6 3 ]
maka diperolehlah : x1 =1 ; x2=2 dan x3= 3
Solusi 2 :
Sistem persamaan Linear dapat juga dihitung dengan menggunakan kaidah Cramer yang formulanya sebagai berikut :
x1=∆1∆ ; x2=∆2∆ dan x3= ∆3∆ …………………xn= ∆n∆ , dimana ∆ ≠0 dan ∆= |A| ; ∆i= Determinan matriks dengan mengganti kolom ke i matriks A dengan kolom suku konstan ( konstanta pada sisi kanan persaman ) .
Contoh . Tentukanlah x1 , x2 dan x3 dari persamaan linear berikut ini :
2 x1 - 5 x2 + 2 x3 = 7
x1 + 2 x2 -4 x3 = 3
3 x1 - 4 x2 -6 x3 = 5
Dengan menggunakan determinan matriks dapatlah ditentukan nilai x1 , x2 dan x3
Sebagai berikut :
>> ∆ =[ 2 -5 2 ; 1 2 -4 ; 3 -4 -6];
>> det(∆)
ans =
-46
∆= |2 -5 2 1 2 -4 3 -4 -6 |
Konstanta pada sisi kanan persamaan adalah B = [7 3 5 ]
Untuk menentukan Determinan ∆1, ∆2 dan ∆3 sebagai berikut:
ambil matriks ∆ lalu gantilah konstanta kolom pertama dengan konstanta pada sisi kanan persaman linear atau biasa ditulis matriks B, begitu selanjutnya untuk ∆2 ganti kolom ke dua dengan konstanta B dan juga ∆3 ganti kolom ke tiga dengan B sehingga hasilnya sebagai berikut :
∆1 = |7 -5 2 3 2 -4 5 -4 -6 | lalu hitung dengan Matlab ⇒ ∆1 = -230
∆2= |2 7 2 1 3 -4 3 5 -6 | lalu hitung dengan matlab ⇒ ∆2 = -46
∆3= |2 -5 7 1 2 3 3 -4 5 | lalu hitung dengan Matlab ⇒ ∆3 = -46 sehingga
x1 = ∆1∆ ⇒ x1 = -230/ -46 ⇒ x1 = 5
x2 = ∆2∆ ⇒ x2 = -46/ -46 ⇒ x2 = 1
x3 = ∆3∆ ⇒ x3 = -46/ -46 ⇒ x1 = 1
Dapat juga dihitung dengan menggunakan program Matlab sebagai berikut :
>> A= [ 2 -5 2 ; 1 2 -4 ; 3 -4 -6]
A =
2 -5 2
1 2 -4
3 -4 -6
>> d=[ 7; 3 ; 5 ]
d =
7
3
5
>> delta = det(A)
delta =
-46
>> delta1 = det([d A(:,2) A(:,3)])
delta1 =
-230.0000
>> delta2 = det([A(:,1) d A(:,3)])
delta2 =
-46
>> delta3 = det([A(:,1) A(:,2) d])
delta3 =
-46.0000
>> % Find the solutions
>> x1 = delta1./delta
x1 =
5.0000
>> x2 = delta2./delta
x2 =
1
>> x3 = delta3./delta
x3 =
1.000
Solusi 3 :
Solusi persaman linear dengan 3 variabel dan 3 persamaan dengan menggunakan matlab sebagai berikut :
>> A=[ 2 -5 2 ; 1 2 -4 ;3 -4 -6 ];
>> B = [ 7;3;5];
>> X=A\B
X =
5.0000
1.0000
1.0000
PT. Karsa Sains menawarkan 3 jenis bahan bakar yaitu , bensin , solar dan minyak tanah ketiga daerah P,Q dan R . Pada daerah konsumen P diperoleh laba sebesar
Rp 50,- untuk bensin dan Rp 40,- untuk solar serta Rp 30,- untuk minyak tanah per liternya .Laba per liter untuk daerah konsumen Q masing – masing adalah Rp 40,- , Rp 30,-dan Rp 20,- .Laba per liter untuk daerah konsumen R masing – masing adalah Rp 30,- . Rp 50,- dan Rp 10,- . Menurut perhitungan perusahaan bahwa jumlah laba untuk ketiga daerah masing – masing adalah Rp122.000,-, Rp 91.000,- dan Rp 69.000,- . Tentukan model matematikanya dan kemudian hitunglah jumlah laba yang terjual untuk ketiga jenis bahan bakar.
Solusi :
1. Model matematikanya
50X1 + 40X2 + 30X3 = 122000
40X1 + 30X2 + 20X3 = 91000
30X1 + 50X2 + 10X3 = 69000
Buat dalam bentuk matriks
A= [5 4 3 4 3 2 3 5 1 ] ; B = [12200 9100 6900 ] ; X = [X1 X2 X3 ]
Buat dalam bentuk Matlab program
>> A=[50 40 30;40 30 20;30 50 10];
>> B=[122000;91000;69000];
>> X=A\B
X =
1300
300
1500
Maka hasilnya : X1 = 1300 ; X2 = 300 ; X3 = 1500
2. INPUT – OUTPUT ANALISYS ( ANALISA MASUKAN – KELUARAN)
Kinerja ekonomi suatu negara biasanya dilihat dari laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product). Namun PDB tidak bisa menginformasikan hubungan sektor-sektor ekonomi tersebut. Instrumen statistik yang mampu mengidentifikasikan hubungan antar-kegiatan ekonomi sebagaimana yang dimaksud adalah Tabel Input-Output (Tabel I-O).
Indonesia mulai menggunakan tabel I-O pada tahun 1969, padahal Tabel I-O ini sudah digunakan Oleh Professor Wassily Leontief (Pemenang Nobel Ekonomi 1973) pada akhir 1930-an. Lembaga yang pertama kali melakukan exercise/latihan penyusunan tabel I-O adalah LIPI. Keterbatasan tabel I-O LIPI adalah dalam penggunaan Non Survey Method
( Metode tidak langsung). Hingga pada tahun 1971, LIPI melakukan kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS),Bank Indonesia dan Institute of Developing Economics (IDE) untuk melakukan penyusunan I-O yang sebenarnya dengan menggunakan Survey Method
( Metode Langsung)..
Prinsip dasar dalam analisis masukan - keluaran(I-O) adalah , bagaimana caranya menentukan agar setiap n sektor dalam proses ekonomi tepat memproduksi sejumlah jenis barang untuk dapat memenuhi permintaan dari sektor – sektor lain dan sisanya untuk keperluan masyarakat ( permintaan akhir ) .
Kesimpulan yang dapat ditarik ialah bahwa setiap sektor dalam perekonomian saling berkaitan , dengan kata lain sektor yang satu tergantung pada sektor yang lain .
Misalnya perekonomian suatu daerah dinyatakan dengan ketergantungan antara sektor pertanian , sektor pabrikasi dan sektor jasa . Ketergantungan antara ketiga sektor dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Pabrikasi
|
Pertanian
|
Jasa
|
Permintaan Akhir
|
Jumlah keluaran
| |
Pabrikasi
|
30
|
50
|
10
|
60
|
150
|
Pertanian
|
20
|
60
|
30
|
90
|
200
|
Jasa
|
10
|
40
|
50
|
80
|
180
|
Penjelasan tabel diatas sebagai berikut :
1.Menurut baris :
a. Keluaran untuk sektor pabrikasi sebanyak 150 unit yang digunakan untuk :
Sektor Pabrikasi itu sendiri sebanyak 30 unit
Sektor pertanian sebanyak 50 unit
Sektor Jasa sebanyak 10 unit
Sedangkan sisanya untuk permintaan akhir 60 unit
b.Keluaran untuk sektor Pertanian sebanyak 200 unit yang digunakan untuk :
Sektor Pabrikasi sebanyak 20 unit
Sektor Pertanian itu sendiri sebanyak 60 unit
Sektor Jasa sebanyak 30 unit
Sisanya untuk permintaan akhir sebanyak 90 unit
c.Keluaran untuk sektor jasa sebanyak 180 unit yang digunakan untuk :
Sektor Pabrikasi sebanyak 10 unit
Sektor Pertanian sebanyak 40 unit
Sektor Jasa itu sendiri sebanyak 50 unit
Sisanya untuk permintaan akhir sebanyak 80 unit
Metode untuk menyelesaikan Analisis masukan – keluaran sebagai berikut :
Misalkan keluaran sektor ke-i sebanyak xi digunakan untuk n sektor dan sisanya ,
ci, aij,adalah koefisien masukan sektor ke –i dan keluaran sektor ke – j dimana
i = 1,2 , 3,… , n dan j = 1, 2 ,3 …,n ) . Jumlah keluaran sektor ke i dinyatakan dengan persamaan :
xi = ai1x1+ ai2x2+ …. + ainxn+ ci atau
x1 = a11x1+ a12x2+ …. + a1nxn+ c1
x2 = a21x1+ a22x2+ …. + a2nxn+ c2
. .
. .
. .
xn = an1x1+ an2x2+ …. + annxn+ cn ,
persamaan ini dapat dituangkan dalam bentuk matriks sebagai berikut :
[x1 x2 . . . xn ]= [a11 a12… a1n a21 . . . a22… a2n an1 an2… ann ] [x1 x2 . . . xn ]+ [c1 c2 . . . cn ] atau X = AX + C
dimana X = [x1 x2 . . . xn ] ; C = [c1 c2 . . . cn ]
dan A = [a11 a12… a1n a21 . . . a22… a2n an1 an2… ann ]
maka untuk menentukan nilai X dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut ini :
X dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
X = AX + C
X – AX = C ⇒( I-A )X=C dimana I = matriks satuan berdimensi n x n
I - A = matriks Teknologi berdimensi n x n
A = matriks koefisien berdimensi n x n
C = matriks permintaan akhir
I – A bukan matriks singular atau | I – A | ≠0 sehingga X = ( I-A)-1 C .
Dengan demikian dapatlah ditentukan jumlah keluaran setiap sektor yaitu :
X = [x1 x2 x3 ]
Soal :
Hitunglah X jika diketahui :
A = [0,3 0,4 0,2 0,2 0 0,5 0,1 0,3 0,1 ] ; C = [1000 40 50 ]
Solusi :
I- A = [1 0 0 0 1 0 0 0 1 ] - [0,3 0,4 0,2 0,2 0 0,5 0,1 0,3 0,1 ] ⇒ I – A = [-0,7 -0,4 -0,2 0,2 1 -0,5 -0,1 -0,3 0,9 ]
X = ( I-A)-1 C ⇒ ( I-A)-1 dapat dihitung sebagai berikut :
( I-A)-1 = adj ( I -A )|(I -A )| maka terlebih dahulu ditentukan |I-A| dengan Matlab programe
|I-A| =[0.7,-0.4,-0.2 ; -0.2,1,-0.5;-0.1,-0.3,0.9];
>> det(I-A)
ans =
0.4010
sedangkan adj (I-A ) dihitung dengan menggunakan formula ( Aij)’ sehingga terlebih dahulu ditentukan Matriks Kofaktornya sebagai berikut :
I – A = [-0,7 -0,4 -0,2 0,2 1 -0,5 -0,1 -0,3 0,9 ]
A11= 0,75 A12 = 0,23
A13= 0,16 ; A21= 0,42 ; A22 = 0,61 ; A23= 0,25
A31= 0,4 ; A32= 0,39 ; A33 = 0,62. sehingga matriks kofaktornya adalah :
(I-A)’ = [0,75 0,42 0,40 0,23 0,61 0,39 0,16 0,25 0,62 ]
⇒ (I-A)-1 = [0,75 0,42 0,40 0,23 0,61 0,39 0,16 0,25 0,62 ] 0.4010
⇒ (I-A)-1 = [1,87 1,05 0,10 0,57 1,52 0,97 0,40 0,62 1,55 ]
X= [x1 x2 x3 ]= [1,87 1,05 0,10 0,57 1,52 0,97 0,40 0,62 1,55 ] [1000 40 50 ]
⇒ [x1 x2 x3 ] = [1,87x1000+ 1,05x40+ 0,10 x50 0,57x1000+ 1,52x 40+ 0,97x 50 0,40x 1000+ 0,62x 40+ 1,55x 50 ] ⇒ [x1 x2 x3 ] = [1917 679,3 502,3 ]
1.MATRIKS TRANSAKSI PEREKONOMIAN NEGARA ATMAJAYA
Sektor-sektor
|
Pertanian
|
Industri
|
Jasa
|
Permintaan Akhir
|
Total Output
|
Pertanian
|
40
|
70
|
10
|
80
|
200
|
Industri
|
30
|
160
|
120
|
270
|
580
|
Jasa
|
20
|
100
|
110
|
240
|
470
|
Nilai Tambah
|
110
|
250
|
230
|
140
|
730
|
Total Output
|
200
|
580
|
470
|
730
|
1980
|
Hitunglah total output untuk masing – masing sektor dan nilai tambahnya jika ditargetkan permintaan akhir terhadap sektor pertanian , Industri dan Jasa masing – masing adalah 200,600, 400 . Susunlah matriks transaksi yang baru ( boleh menggunakan matlab program )
Solusi :
Step 1. Tentukan matriks teknologi
Matriks teknologi dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
A= [40/200 70/580 10/470 30/200 160/580 120/470 20/200 100/580 110/470 ] ⇒ A = [0,20 0,12 0,02 0,15 0,28 0,26 0,10 0,17 0,23 ]
Berdasarkan rumus X = ( I-A)-1.b
I.Menghitung matriks teknologi dengan matlab sbb :
A= [40/200 70/580 10/470 30/200 160/580 120/470 20/200 100/580 110/470 ]
⇒ A = [0,20 0,12 0,02 0,15 0,28 0,26 0,10 0,17 0,23 ] atau
>> A=[40/200 70/580 10/470;30/200 160/580 120/470;20/200 100/580 110/470]
A =
0.2000 0.1207 0.0213
0.1500 0.2759 0.2553
0.1000 0.1724 0.2340
II. Menghitung ( I-A )
>> B=rref(A)-A
B =
0.8000 -0.1207 -0.0213
-0.1500 0.7241 -0.2553
-0.1000 -0.1724 0.7660
III.Menghitung determinan matriks
>> det(B)
ans =
0.3895
IV.Menghitung kofaktor matriks ( I-A) atau matriks B
% A11
>> M=B;
>> M(1,:)=[ ];
>> M(:,1)=[ ];
>> C=(-1)^(1+1)*det(M);
>> C=(-1)^(1+1)*det(M)
C =
0.5106
% A12
>> M=B;
>> M(1,:)=[ ];
>> M(:,2)=[ ];
>> C=(-1)^(1+2)*det(M)
C =
0.1724
% A13
>> M=B;
>> M(1,:)=[ ];
>> M(:,3)=[ ];
>> C=(-1)^(1+3)*det(M)
C =
0.0983
% A21
>> M=B;
>> M(2,:)=[ ];
>> M(:,1)=[ ];
>> C=(-1)^(2+1)*det(M)
C =
0.0961
% A22
>> M=B;
>> M(2,:)=[ ];
>> M(:,2)=[ ];
>> C=(-1)^(2+2)*det(M)
C =
0.6106
% A23
>> M=B;
>> M(2,:)=[ ];
>> M(:,3)=[ ];
>> C=(-1)^(2+3)*det(M)
C =
0.1500
% A31
>> M=B;
>> M(3,:)=[ ];
>> M(:,1)=[ ];
>> C=(-1)^(3+1)*det(M)
C =
0.0462
% A32
>> M=B;
>> M(3,:)=[ ];
>> M(:,2)=[ ];
>> C=(-1)^(3+2)*det(M);
C =
0.2074
% A33
>> M=B;
>> M(3,:)=[ ];
>> M(:,3)=[ ];
>> C=(-1)^(3+3)*det(M);
C =
0.5612
Maka matriks kofaktor (I-A) sbb :
>>D=[ 0.5106 , 0.1724 ,0.0983; 0.0961, 0.6106, 0.1500; 0.0462, 0.2074, 0.5612]
D =
0.5106 0.1724 0.0983
0.0961 0.6106 0.1500
0.0462 0.2074 0.5612
V.Jadikan matriks D menjadi matriks transpose
>> D'
ans =
0.5106 0.0961 0.0462
0.1724 0.6106 0.2074
0.0983 0.1500 0.5612
D’= Adjoint matriks D
VI. Tentukan invers matriks D
D-1= 10.3895(D‘ )⇒ D-1= 10.3895[0.5106 0.0961 0.0462 0.1724 0.6106 0.2074 0.0983 0.1500 0.5612 ]
⇒ D-1= [0.5106/0.3895 0.0961/0.3895 0.0462/0.3895 0.1724/0.3895 0.6106/0.3895 0.2074/0.3895 0.0983/0.3895 0.1500/0.3895 0.5612/0.3895 ]
⇒ D-1=
D=[0.5106/0.3895 0.0961/0.3895 0.0462/0.3895; 0.1724/0.3895 0.6106/0.3895 0.2074/0.3895;0.0983/0.3895 0.1500/0.3895 0.5612/0.3895]
D =
1.3109 0.2467 0.1186
0.4426 1.5677 0.5325
0.2524 0.3851 1.4408
Jika dihitung invers matriks B maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:
>> B=rref(A)-A
B =
0.8000 -0.1207 -0.0213
-0.1500 0.7241 -0.2553
-0.1000 -0.1724 0.7660
>> inv(B)
ans =
1.3111 0.2468 0.1187
0.3606 1.5679 0.5326
0.2523 0.3851 1.4409
⇒ [x1 x2 x3 ] = inv(B) [200 600 400 ] maka
⇒ [x1 x2 x3 ]= [1.3111 0.2468 0.1187 0.3606 1.5679 0.5326 0.2523 0.3851 1.4409 ][200 600 400 ]
⇒ [x1 x2 x3 ]= [0.4578 1.2259 0.8579 ]
>> Z=[200;600;400]
Z =
200
600
400
>> X=inv(B)*Z
X =
1.0e+03 *
0.4578
1.2259
0.8579
Maka total output masing – masing sector sebagai berikut :
- Sektor pertanian = 457,8
- Sektor industri = 1225,9
- Sektor jasa = 857,9
Tentukan Nilai tambah ( added value )
Nilai tambah untuk masing-masing sector sebagai berikut :
- Sektor pertanian = ( 1- 0,20 – 0,15 – 0,10 )(457,8) = 251.7900
- Sector industry = ( 1 -0,12 – 0,28 – 0,17 )( 1225,9)= 527.1370
- Sektor jasa = ( 1- 0,02 – 0,26 – 0,23 )( 857,9) = 420.3710
Dari hasil perhitungan yang dilakukan diatas, maka matriks transaksi yang baru hasilnya dapat ditampilkan pada table dibawah ini.
MATRIKS TRANSAKSI YANG BARU
Sektor
|
Pertanian
|
Industri
|
Jasa
|
Permintaan Akhir
|
Total output
|
Pertanian
Industri
Jasa
|
91.5400
68.6550
45.7700
|
149.0520
347.7880
211.1570
|
17.1580
223.0540
197.3170
|
200
600
400
|
457,7
1242,1
857,9
|
Nilaitambah
(added value)
|
251.7350
|
534.1030
|
420.3710
| ||
Total output
|
457,7
|
1242,1
|
857,9
|
3 KETERKAITAN KE DEPAN ATAU KE HILIR (FORWARD LINKAGE)
DAN KETERKAITAN KE BELAKANG ATAU KE HULU (BACKWARD LINKAGE)
Dengan memperhatikan matriks ( I – A )-1 dapat dihitung angka keterkaitan ke belakang (hulu) ataupun angka keterkaitan ke depan (hilir) dari suatu jenis sektor yang ada di dalam tabel input-output.
Keterkaitan ke belakang (hulu) atau backward linkage ( BL ) adalah hubungan antara suatu sektor tertentu dengan sektor yang menyediakan input-nya. Keterkaitan ke belakang ini menggambarkan tingkat penyerapan sektor tertentu terhadap output dari sektor-sektor lain. Sebaliknya keterkaitan ke depan (hilir) atau fordward linkage (FL) adalah hubungan antara persediaan output sektor tertentu yang dibeli dan digunakan oleh sektor-sektor lain sebagai input antara.
Menurut rumus Rasmussen bahwa backward linkage dan forward linkage dapat dihitung sebagai berikut:
Dari matriks invers ( I – A ) atau ( I - A )-1 , maka rumus untuk menghitung angka Backward Linkage adalah:
BL = [ n kali jumlah angka matriks per kolom ] / [ jumlah seluruh angka dalam matriks invers ( I – A ) ].
atau
BL = n . Jumlah angka matriks perkolomjumlah seluruh angka dalam matriks invers ( I – A ) ]
Rumus angka Forward Linkage adalah:
FL = [ n kali jumlah angka matriks per baris ] / [ jumlah seluruh angka dalam matriks invers
( I – A ) ]
atau
FL = n. jumlah angka matriks per barisjumlah seluruh angka dalam matriks invers ( I – A )
n = banyaknya sektor yang ada dari data input-output.
Berdasarkan angka keterkaitan ini dapat dipilih jenis sektor industri dalam perekonomian suatu Negara dengan kriteria sebagai berikut:
JENIS SEKTOR INDUSTRI
|
ANGKA KETERKAITAN
| |
BL
|
FL
| |
INDUSTRI ANTARA
INDUSTRI HULU
INDUSTRI HILIR
INDUSTRI KONSUMSI
|
>1
< 1
> 1
< 1
|
>1
>1
< 1
< 1
|
Contoh 4.2.1.
Diketahui matriks input-output antar 3 sektor berikut :
I-A = [ -0,7 -0,20 -0,10 0,10 0,70 -0,20 -0,20 0,00 0,85 ]
Jika diketahui bahwa nilai tambah ( added value ) setiap sektor ( dalam jutaan rupiah )yakni:
sektor I sebesar = 14000
sektor II sebesar = 12000
sektor III sebesar = 16500
maka tentukanlah:
a. Matriks teknologi dan permintaan akhir setiap sektor ?
b. BL dan FL dari setiap sektor ?
Solusi :
a. Hitung Matriks Teknologi
I – ( I- A ) = [ 1 0 0 0 1 0 0 0 1 ] - [ -0,70 -0,20 -0,10 0,10 0,70 -0,20 -0,20 0,00 0,85 ]
Sehingga matriks teknologi
I – ( I- A ) = [ 0,30 0,20 0,10 0,10 0,30 0,20 0,20 0,00 0,15 ]
Total koefisien input adalah 0,60 0,50 0,45
Koefisien nilai tambah setiap sektor diperoleh dari:
1 - ( jumlah angka koesien matriks teknologi setiap sektor ), sehingga :
Sektor I = 1 - ( 0,30 + 0,10 + 0,20 ) = 0,40
dan jika XI adalah total output sektor I, maka :
0,40 XI = 14000 ➔ XI = 14000 / 0,40 = 35000
Sektor II = 1 - ( 0,20 + 0,30 + 0,00 ) = 0,50
dan jika XII adalah total output sektor II, maka :
0,50 XII = 12000 ➔ XII = 12000 / 0,50 = 24000
Sektor III = 1 - ( 0,10 + 0,20 + 0,15 ) = 0,55
dan jika XIII adalah total output sektor III, maka :
0,55 XIII = 16500 ➔ XIII = 16500 / 0,55 = 30000
Permintaan akhir setiap sektor dapat dihitung dengan menggunakan rumus ( I – A ) X
yang hasilnya sebagai berikut :
[ -0,70 -0,20 -0,10 0,10 0,70 -0,20 -0,20 0,00 0,85 ][35000 24000 30000 ]
Dari perhitungan diatas diperoleh hasil permintaan akhir sebagai berikut :
[ 0,70(35000) -0,20(24000) -0,10(30000) -0,10(35000) +0,70(24000) -0,20(30000) -0,20(35000) +0,00 +0,85(30000) ]
[24500-4800-3000 -3500+16800 -6000 -7000+0+25500 ] = [16700 7300 18500 ]
Sehingga hasil permintaan akhir masing – masing sektor adalah :
Sektor I = 16700
Sektor II = 7300
Sektor III= 18500
Untuk menghitung backward dan forward linkage, terlebih dahulu harus dihitung invers matriks ( I – A ).
Terlebih dahulu dihitung determinan matriks ( I – A ) hasilnya dengan Matlab programe sebagai berikut :
>> A=[0.70 -0.20 -0.10 ;-0.10 0.70 -0.20 ; -0.20 0.00 0.85]
A =
0.7000 -0.2000 -0.1000
-0.1000 0.7000 -0.2000
-0.2000 0 0.8500
>> det (A)
ans =
0.3775
Selanjutnya menghitung adjoint matriks ( I – A )dengan sebagai berikut:
Hitung kofaktor matriks,
Aij= [ |M11| |M12| |M13| |M21| |M22| |M23| |M31| |M32| |M33| ]
|M11|
>> A=[0.70 -0.20 -0.10 ;-0.10 0.70 -0.20 ; -0.20 0.00 0.85];
>> M=A;
>> M(1,:)=[];
>> M(:,1)=[ ];
>> C=det(M)
C =
0.5950
|M12|
>> A=[0.70 -0.20 -0.10 ;-0.10 0.70 -0.20 ; -0.20 0.00 0.85];
>> M=A;
>> M(1,:)=[];
>> M(:,2)=[ ];
>> C=det(M)
C =
-0.1250
|M13|
A=[0.70 -0.20 -0.10 ;-0.10 0.70 -0.20 ; -0.20 0.00 0.85];
>> M=A;
>> M(1,:)=[];
>> M(:,3)=[ ];
>> C=det(M)
C =
0.1400
|M21|
>> A=[0.70 -0.20 -0.10 ;-0.10 0.70 -0.20 ; -0.20 0.00 0.85];
>> M=A;
>> M(2,:)=[];
>> M(:,1)=[ ];
>> C=det(M)
C = -0.1700
|M22|
>> A=[0.70 -0.20 -0.10 ;-0.10 0.70 -0.20 ; -0.20 0.00 0.85];
>> M=A;
>> M(2,:)=[];
>> M(:,2)=[ ];
>> C=det(M)
C = 0.5750
|M23|
>> A=[0.70 -0.20 -0.10 ;-0.10 0.70 -0.20 ; -0.20 0.00 0.85];
>> M=A;
>> M(2,:)=[];
>> M(:,3)=[ ];
>> C=det(M)
C = -0.0400
|M31|
>> A=[0.70 -0.20 -0.10 ;-0.10 0.70 -0.20 ; -0.20 0.00 0.85];
>> M=A;
>> M(3,:)=[];
>> M(:,1)=[ ];
>> C=det(M)
C = 0.1100
|M32|
>> A=[0.70 -0.20 -0.10 ;-0.10 0.70 -0.20 ; -0.20 0.00 0.85];
>> M=A;
>> M(3,:)=[];
>> M(:,2)=[ ];
>> C=det(M)
C = -0.1500
|M33|
>> A=[0.70 -0.20 -0.10 ;-0.10 0.70 -0.20 ; -0.20 0.00 0.85];
>> M=A;
>> M(3,:)=[];
>> M(:,3)=[ ];
>> C=det(M)
C = 0.4700
Hasil minor matriks Mij= [ 0.5950 -0.1250 0.1400 -0.1700 0.5750 -0.0400 0.1100 -0.1500 0.4700 ]
kofaktor matriks adalah Aij= [ 0.5950 0.1250 0.1400 0.1700 0.5750 0.0400 0.1100 0.1500 0.4700 ]
Selanjutnya adalah menghitung adjoint matriks ( I – A ) yang merupakan matriks kofaktor yang ditranspose dapat ditunjukkan berikut ini:
Ajdoint matriks ( I - A ) = [ 0.5950 0.1700 0.1100 0.1250 0.5750 0.1500 0.1400 0.0400 0.4700 ]
( I-A)-1 = adj ( I -A )|(I -A )| ⟹[ 0.5950 0.1700 0.1100 0.1250 0.5750 0.1500 0.1400 0.0400 0.4700 ]0.3775
( I-A)-1 = [1,5762 0,4503 0,2914 0,3311 1,5232 0,3974 0,3709 0,1060 1,2450 ]
( Perhatikan angka dalam matriks ini semua positif dan angka pada diagonal > 1 ).
Berdasarkan invers dari matriks Leontief (Wassily Leontief (1905 - 1999) maka
( I – A ) diperoleh:
1,5762 0,4503 0,2914 2,3179
0,3311 1,5232 0,3974 2,2517
0,3709 0,1060 1,2450 1,7219
2,2782 2,0795 1,9338 6,2915
b. Hitung BL dan FL masing – masing sector.
Jadi Backward Linkage dapat dihitung sebagai berikut:
Sektor I = ( 3 X 2,2782/6,2915 ) = 1,0863
Sekor II = ( 3 X 2.0795/6,2915 ) = 0,9916
Sektor III = ( 3 X 1,9338/6,2915 ) = 0,9370
Forward Linkage :
Sektor I = ( 3 X 2,3179/6,2915 ) = 1,1053
Sektor II = ( 3 X 2,2517/6,2915 ) = 1,0737
Sektor III = ( 3 X 1,7219/6,2915 ) = 0,8211
Berdasarkan perhitungan diatas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
Sektor I termasuk industri antara, Sektor II termasuk industri hulu, dan Sektor III termasuk industri konsumsi.
c. Permintaan akhir dan total output yang baru :
Sektor I, II, dan III masing-masing:
Sektor I : naik 10 % dari 16033,33 menjadi 18370
Sektor II : naik 30 % dari 3300 menjadi 4290
Sektor III : naik 10 % dari 18500 menjadi 20350
Situs Judi Slot Online Terbaik No 1 (Live Casino)
BalasHapusSitus Judi Slot Online Terbaik No 1 (Live Casino) · Slot online Pragmatic Play luckyclub.live · Slot online Indonesia · Slot online Baccarat · Slot online